Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini:
Menurut
Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses
pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.
“Pendidikan
adalah sebuah seni untuk membuat
manusia menjadi berperilaku etis”.
Pendidikan secara umum bertujuan
membantu manusia menemukan
akan hakikat kemanusiaannya. Maksudnya, pendidikan harus mampu mewujudkan manusia seutuhnya. Pendidikan berfungsi melakukan proses
penyadaran terhadap manusia untuk mampu mengenal, mengerti, dan memahami realitas kehidupan yang ada di
sekelilingnya hingga dapat berperilaku sesuai
realitas kehidupan. Dengan adanya pendidikan, diharapkan manusia mampu
menyadari potensi yang ia miliki.
Potensi yang dimiliki contohnya SQ (Spiritual Quotient atau Kecerdasan Spiritual) agar setiap tindakannya
dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. EQ (Emotional Quotient atau Kecerdasan Emosi) agar manusia
mampu mengendalikan emosinya,
memahami perasaan orang lain. IQ (Intelligence Quotient atau Kecerdasan
Inteligensi) agar manusia
memiliki kemampuan berhitung, kemampuan verbal, kemampuan membedakan, dan membuat
prioritas. SocQ (Social
Quotient atau Kecerdasan Sosial) agar manusia
senang berkomunikasi,
berteman, menolong, membuat orang lain bahagia, dan bekerja sama. Potensi- potensi
yang diperoleh dari pendidikan mengantarkan manusia untuk berpikir
dalam pengambilan tindakan
sesuai keadaan.
Dari tujuh buah soal, saya memutuskan untuk memilih empat soal berikut ini pada sesi refleksi.
Soal 1 : Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang
konsep-konsep yang telah
Anda pelajari di modul ini,
yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan
keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal
yang menurut Anda di luar dugaan?
Jawaban:
Pemahaman saya tentang dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan bujukan moral adalah Situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup yang disebut sebagai paradigmadalam pengambilan keputusan.
Secara umum paradigma
yang terjadi pada situasi dilema
etika ada 4 seperti di bawah ini:
1. Individu lawan masyarakat
(individual vs community)
2. Rasa keadilan
lawan rasa kasihan
(justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Prinsip pengambilan keputusan ada tiga, yaitu
· Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) ditentukan dengan konsekuensi atau hasil
dari suatu tindakan.
· Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) menentukan keputusan berdasarkan peraturan yang telah dibuat
· Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) prinsipnya “Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin mereka
lakukan kepada Anda." Dengan kepedulian
terhadap sesama kita akan menjadi
lebih peka dan bersimpati.
Sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan
1. Mengenali bahwa
ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat
dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian
benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji
halaman depan Koran, uji panutan/idola.
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6.
Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Hal-hal yang menurut saya di luar dugaan adalah keputusan
tersebut diambil dari sudut pandang siapa akan berbeda dalam setiap kasusnya.
Sehingga setiap jawaban
bisa dianggap benar tergantung
dalam sudut pandang mana orang tersebut menyelesaikan suatu permasalahan atau kasus.
Soal
2:
Sebelum mempelajari modul ini,
pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau
pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Jawaban: sebelum mempelajari modul ini seringkali saya sebagai guru mengalami dilema terhadap berbagai situasi sulit di sekolah. Saya
sudah mengambil keputusan yang kiranya efektif dan baik bagi saya selaku orang yang mengalami dilema dan baik bagi orang lain yang terkait
dengan situasi yang saya alami. Namun dengan
mempelajari modul ini saya menjadi tahu bahwa
terdapat Sembilan langkah
untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengujian dan pengambilan keputusan
yang harus saya pikirkan matang-matang dan temukan jawabannya dari situasi saya. Sembilan
langkah pengujian dan pengambilan keputusan
1. Mengenali bahwa
ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat
dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian
benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji
halaman depan Koran, uji panutan/idola.
5.
Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip
resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Soal 3:
Bagaimana dampak mempelajari materi
ini buat Anda, perubahan apa yang
terjadi pada cara Anda dalam
mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Jawaban:
sebelumnya saya kurang
memperhitungkan paradigma apa yang terjadi
dalam dilema saya setelah saya belajar modul dampaknya saya
menyadari apa pentingnya
mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi saya, bahwa ini betul-betul mempertentangkan
antara dua nilai-nilai inti kebajikan yang
sama-sama penting bagi saya. Perubahan yang terjadi pada cara saya mengambil
keputusan adalah mengenali
terlebih dahulu apa masalahnya?, masalah
siapa ini? Paradigma
apa yang terjadi
dalam situasi ini?. sebelum mengambil
keputusan saya berpikir
menggunakan tiga prinsip
pengambilan keputusan, dan Sembilan langkah pengambilan keputusan.
Soal 4 :
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang
individu dan Anda
sebagai seorang pemimpin pembelajaran?
Jawaban:
Saya sebagai guru, merupakan pemimpin
pembelajaran bagi murid dan bagian dari stakeholder di sekolah. Akan banyak situasi
disekolah yang akan terselesaikan dengan efektif setelah
mengetahui dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan
keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian
keputusan. Keberhasilan seorang
pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu
keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung
atau tidak langsung
bisa menentukan arah
dan tujuan institusi
atau lembaga tempat saya menjalankan tugas keprofesian saya.
Post a Comment for "3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran"